BUPATI GIANYAR AMBIL UPAYA NISKALA, ANTISIPASI PRNYEBARAN CORONA

budaya bali, rsi, begawan, pendanda, orang suci, agama hindu, pemda gianyar, pemkab gianyar
Pertemuan paraSulinggih di ruang kerjaBupati Gianyar
GIANYAR, balimerdeka.com - Dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten Gianyar akan menggelar Upacara Tawur Melabuh Gentuh Bhumi. Upacara ini disepakati bersama dalam pertemuan Bupati Gianyar dengan para sulinggih, PHDI, MMDP, MADP dan unsur terkait di Ruang Kerja Bupati Gianyar, Rabu (11/3/2020).

Bupati Mahayastra memaparkan dalam pertemuan itu kegundahannya terhadap situasi alam yang tergoncang karena beberapa kejadian atau musibah. Tidak hanya penyebaran virus Corona atau Covid-19, namun juga serangkaian beberapa fenomena tingginya kasus kematian karena gantung diri khususnya di Gianyar, bencana longsor yang merenggut nyawa hingga kasus kematian ribuan babi. Dinilai tidak hanya cukup diantisipasi dengan upaya nyata, diharapkan juga dibarengi dengan upaya Niskala memohon keseimbangan alam kehadapan Ide Hyang Widhi Wasa.

Para sulinggih yang hadir dalam pertemuan itu menyepakati rujukan dari lontar Roga Sanggara Bumi.Yakni  naskah tradisional yang mengandung upacara penyucian bumi sebagai suatu kearifan lokal, untuk mengembalikan keseimbangan alam dan menuju kerahayuan jagat ini. 

Usai pertemuan, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan, di Gianyar disebutkan sering terjadi kasus bunuh diri, bahkan hampir setiap bulan terjadi. Demikian juga kasus kematian babi secara massal yang hinga kini masih terus menyambung serta bencana alam lainnya.
“Peyebanarn Virus Corona inipun tidak kalah dahsyatnya. Buktinya, menimbulkan kepanikan, terlebih di sektor pariwisata yang tak luput kena imbasnya. Tentunya hal ini juga akan berimbas pada target PAD Gianyar yang dirancang Rp 2 triliun. Karena hampir tujuh puluh lima persen  PAD kita bersumber dari sektor pariwisata,” ungkapnya.
“Astungkara, para Sulinggih sudah menyepakati pelaksanaan doa keseimbangan, dengan Tawur Melabuh Gentuh Bhumi. Mengenai pelaksanaannya belum kami tentukan, karena akan mengikuti rencana pelaksanaan upacara di Provinsi. Tempat pelaksanaannya, di kawasan pesisir. Namun untuk tingkatan upacaranya menyesuaikan dengan Provinsi pula,” terang Bupati Mahayastra.
Pada kesempatan itu semua umat diharapkan bersama-sama memohon keselamatan agar alam Bali tetap terlindungi secara sekala niskala dan kedamaian selalu menyertai. Na